STASIUN TANGGUNG : STASIUN KA AKTIF PERTAMA DI INDONESIA YANG KAYA AKAN NILAI SEJARAH PERKERETAAPIAN INDONESIA

STASIUN TANGGUNG : STASIUN KA AKTIF PERTAMA DI INDONESIA YANG KAYA AKAN NILAI SEJARAH PERKERETAAPIAN INDONESIA
"Stasiun Tanggung pada tahun 2024. (Sumber : Arsip Pribadi Nalindra Railfans, 2024)"

"Perkeretaapian di Indonesia memang sarat akan nilai sejarah dan cerita yang dulu penuh lika-liku kehidupan dan melintasi berbagai zaman. Dari zaman Belanda hingga ke zaman yang sekarang serba canggih ini. Tapi tahukah anda, jikalau membahas Sejarah Perkeretaapian di Indonesia ada kalanya mengetahui tentang hal yang dulu pertama kali dibangun. Seperti jalur rel Kereta Api dan Stasiun Kereta Api Pertama di Indonesia. Maka di blog kali ini, penulis akan membawakan kisah sejarah perkeretaapian dari Stasiun Kereta Api yang dinobatkan sebagai Stasiun Kereta Api Aktif Tertua di Indonesia bersamaan dengan saudaranya yang seperantara dengan dibangunnya Jalur Kereta Api pertama di Indonesia. Bagaimana kisah lengkapnya?. Yuk simak ulasan berikut!"

Sejarah Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia
"Stasiun Samarang, Stasiun yang dinobatkan menjadi Stasiun KA Pertama di Indonesia yang dibuka pada 10 Agustus 1867. (Sumber : Kumparan)"

"Sejarah Perkeretaapian Indonesia diawali pada tahun 1864. Kala itu, petinggi Hindia-Belanda ingin membuat Jalur berbasis Rel dengan moda transportasi Kereta Api. Jalur Rel ini direncanakan akan dibangun sepanjang 25 KM dari Semarang ke Tanggung, Grobogan. Jadilah pada tahun 1864, NIS mulai membangun Jalur Kereta Api Samarang - Tanggung. Jalur KA Samarang - Tanggung membentang sepanjang 25 KM dan terdapat beberapa Stasiun, diantaranya Stasiun Samarang (terminus), Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung, dan Stasiun Tanggung. 4 Stasiun ini dibangun dan dibuka bersamaan pada saat peresmian Jalur KA Samarang - Tanggung pada tanggal 10 Agustus 1867 yang kemudian dinobatkan sebagai Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia. Kemudian seiring berkembangnya waktu, Jalur tersebut lalu diperpanjang hingga ke Vorstenlanden (Solo) kemudian ke Yogyakarta pada era 1880an. Setelah mulai memasuki abad ke-20, seiring dengan penurunan tanah yang terjadi di pesisir Semarang membuat Stasiun Samarang kian tergerus akibat penurunan tanah yang signifikan. Maka dari itu, pada tahun 1914, Stasiun Samarang NIS harus dinonaktifkan dan operasionalnya dipindahkan ke Stasiun baru di sebelah barat Stasiun Samarang, lebih tepatnya di daerah Tawang yang Stasiun tersebut kini kita kenal dengan nama "Stasiun Semarang Tawang". Kini, kondisi Stasiun Samarang NIS sudah rapat dengan rumah-rumah warga di Kampung Spoorlan dan keberadaannya cukup tersembunyi. Yang tersisa dari Jalur KA Samarang - Tanggung adalah 3 stasiun sisa tadi yakni Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung, dan Stasiun Tanggung. Untuk blog kali ini, penulis hanya akan membahas Stasiun Tanggung saja. Mungkin beberapa stasiun sisanya nanti di lain kesempatan."

Sejarah Stasiun Tanggung
"Stasiun Tanggung pada awal pembukaannya pada 10 Agustus 1867. Terlihat bangunannya jauh berbeda dibanding sekarang. Ini adalah bentuk bangunan Stasiun Tanggung generasi pertama. (Sumber : Khazanahgrobogan.com)"

"Stasiun Tanggung adalah Stasiun Kelas III yang berada di Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan masuk ke aset DAOP 4 Semarang. Stasiun Tanggung merupakan Stasiun Kereta Api Aktif tertua di Indonesia bebarengan dengan Stasiun Alastua dan Stasiun Brumbung. Stasiun Tanggung mulai dibuka pada 10 Agustus 1867 bersama 4 Stasiun lainnya di Jalur KA Samarang - Tanggung. Dulunya sebelum bernama Stasiun Tanggung, namanya adalah Halte Tanggoeng. Fasad Bangunan Stasiun Tanggung yang asli sudah dibongkar pada kisaran tahun 1910. Bangunan kedua Stasiun Tanggung mulai dibangun pada tahun 1910 juga. Struktur bangunan kedua Stasiun Tanggung memiliki gaya arsitektur Chalet-NIS. Struktur Chalet ini adalah sebutan bagi Struktur Bangunan yang berada di Pegunungan Alpen yang konstruksinya dari kayu dan atapnya berbentuk sirap batu dan teritisan lebar gunanya untuk terhindar dari hujan / salju. Struktur Chalet-NIS ini dulunya sering dipakai oleh NIS pada saat merenovasi Stasiun-stasiun yang dioperasikan oleh NIS pada kisaran tahun 1910-1915. Setelah Indonesia merdeka, Stasiun Tanggung resmi dikelola oleh PT. KAI dan dijadikan Stasiun Heritage. Stasiun Tanggung total pernah mengalami 4 kali renovasi yakni pada tahun 1984, 1997, 2000, dan 2007. Saat ini, Stasiun Tanggung dinobatkan sebagai Stasiun Heritage oleh PT. KAI dan Stasiun ini tidak melayani naik-turun penumpang hanya digunakan sebagai Persilangan atau Persusulan antar Kereta Api."

Nilai Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Stasiun Tanggung
"Tugu Roda Sayap dibagian halaman depan Stasiun Tanggung dan juga menjadi Simbol Tonggak Sejarah Perkeretaapian Indonesia. (Sumber : Arsip Pribadi Nalindra Railfans, 2024)"

"Stasiun Tanggung juga terdapat Nilai Sejarah yang menjadi Tonggak Perkeretaapian Indonesia. Yakni dengan adanya Papan yang bertulis "Dibumi Inilah Kita Bermula" yang menandakan bahwa disinilah Perkeretaapian di Indonesia mulai muncul ke permukaan dengan dibukanya Jalur KA Samarang - Tanggung pada 1867. Selain itu, di halaman depan Stasiun Tanggung juga terdapat Tugu Roda Sayap yang menandakan Simbol Perkeretaapian Indonesia yang dulunya pernah dipakai Logo DKA hingga PJKA pada era 1950-1980an. Stasiun Tanggung juga dibuka untuk umum bagi penikmat benda bersejarah peninggalan zaman kolonial atau pecinta kereta api yang ingin lebih tau mengenai Sejarah Perkeretaapian Indonesia. Penulis berharap bangunan peninggalan dari zaman kolonial tetap selalu dijaga dan dilestarikan yang nantinya akan suatu saat berguna di masa depan dan menjadi pedoman hidup bagi generasi yang akan datang."


Created by : Nalindra Wangsa J

Komentar