SEJARAH KERETA MUTIARA : MENEMBUS DIMENSI RUANG & WAKTU
"Sebuah Rangkaian KA Mutiara Utara yang berada di Stasiun Surabaya Pasarturi. (Sumber : Roda Sayap)"
"KA Mutiara Utara dengan Lokomotif CC200 yang singgah di Stasiun Cirebon. (Sumber : Facebook Railpedia Indonesia)"
"Potret KA Mutiara Selatan rute Bandung - Surabaya di sekitaran Nagreg pada 1980. (Sumber : Facebook Sejarah Kereta Api Indonesia)"
"Dimasa sekarang ini, Kereta Api di Indonesia sudah semakin banyak jenisnya. Ada yang menjadi Raja di Jalurnya seperti KA Sancaka yang menguasai Jalur Surabaya - Jogja. Atau, KA Argo Bromo Anggrek yang dijuluki Jalur Utara karena mampu menempuh Jarak Jakarta - Surabaya dalam waktu 8,5 Jam. Tapi tahukah anda, dulu pada era PJKA, ada sebuah Layanan Kereta Api yang memberikan Kenyamanan lebih dan namanya sampai sekarang masih terus terukir di Dunia Perkeretaapian Indonesia. Maka dari itu, disini penulis akan membagikan sebuah kisah sejarah tentang nama Kereta Api yang sangat legendaris serta yang pernah merajai Jalur Kereta Api di Pulau Jawa ini selama kurang lebih setengah abad. Penasaran kisah lengkapnya?, yuk simak yang berikut ini!"
Awal Lahirnya Kereta Api Mutiara
"Nama Kereta Api yang dimaksud adalah Kereta Mutiara. Kereta Mutiara pada awalnya diluncurkan oleh DKA pada kisaran 1960an lebih tepatnya pada tahun 1967. Kala itu, DKA meluncurkan KA Mutiara relasi Surabaya - Jakarta via Semarang yang menjadi pesaing berat KA Biru Malam pada awal kemunculannya. Pada era tersebut, KA Mutiara total membawa Kereta Kelas Eksekutif pada era 1967-1968. KA Mutiara pernah berdampingan dengan salah satu pesaing di Jalurnya yakni KA Limex Gaya Baru yang melayani relasi yang sama dengan KA Mutiara. Namun keberadaan kedua kereta tersebut tidak bertahan lama, pasalnya pada awal 1970an, kedua kereta tersebut digabung menjadi satu hingga terbentuklah nama KA Mutiara Utara. Tidak cukup sampai di situ, Brand-Image Kereta Mutiara juga berkembang ke Jalur Selatan yang diberi nama KA Mutiara Selatan & di Jalur Timur yang diberi nama KA Mutiara Utara. Sekarang kita bahas satu persatu!"
KA Mutiara Utara (Jakarta Kota - Surabaya Pasarturi PP)
"KA Mutiara Utara pertama kali diluncurkan pada tanggal 27 September 1971 dengan relasi (Jakarta Kota - Surabaya Pasarturi PP). KA Mutiara Utara merupakan re-branding dari KA Limex Gaya Baru & KA Mutiara yang dilebur menjadi Mutiara Utara. Pada masanya, KA Mutiara Utara merupakan Kereta Mutiara dengan Kelas paling tinggi yakni Kelas I. Total membawa 5-6 Kereta Kelas I, Kereta Makan, serta Kereta Bagasi Pembangkit. Pada era 1970an, KA Mutiara Utara dibilang merupakan Kereta Unggulan dengan menempati Nomor GAPEKA paling atas. Namun pada era 1980an, KA Mutiara Utara mengalami stamformasi. Kali ini, KA Mutiara Utara menambah layanan Kelas Bisnis (K2) pada Rangkaian Kereta sehingga menjadi Kereta Campuran Eksekutif-Bisnis. Layanan Eksekutif KA Mutiara Utara dulunya dibagi menjadi 2 kelas yakni Eksekutif A & B tapi hanya bertahan hingga dekade 90an. Pada tahun 1994, KA Mutiara Utara memasuki dekade yang kritis semenjak adanya pesaing baru yakni KA Suryajaya yang melayani Kelas Eksekutif Satwa. Dan KA tersebut merupakan cikal bakal lahirnya Kereta Kelas Argo dengan ditandainya Peluncuran KA Argo Bromo JS-950 rute Gambir - Surabaya Pasarturi PP serta KA Argo Gede JB250 dengan rute Gambir - Bandung PP pada 31 Juli 1995. Pada akhirnya, KA Mutiara Utara harus dilebur & digantikan oleh KA Sembrani pada 1 Oktober 1995.
KA Mutiara Selatan (Bandung - Surabaya Gubeng PP)
"KA Mutiara Selatan adalah sebuah Layanan Kereta Api Kelas Campuran Eksekutif-Bisnis yang diluncurkan pada 17 Agustus 1972. KA Mutiara Selatan melayani rute (Bandung - Surabaya Gubeng PP) dan menjadi Pelopor Kereta Malam di rute Bandung - Surabaya. Pada era 1980an, KA Mutiara Selatan menjadi primadona dimana Kereta Kelas Bisnisnya menjadi yang ternyaman pada saat itu. Bahkan kenyamanan tersebut hanya bisa disamai dengan KA Parahyangan rute Bandung - Jakarta PP. Pada tahun 1995, PERUMKA meluncurkan KA Turangga dengan rute yang sama dengan KA Mutiara Selatan dan juga melayani kelas yang sama yakni Eksekutif-Bisnis. Cuman bedanya, Layanan Bisnis KA Turangga adalah Bisnis Plus. Hal ini membuat KA Mutiara Selatan turun kelas menjadi Kereta Kelas Bisnis (K2). Belum lagi pada tahun 1998, PERUMKA kembali meluncurkan KA Argo Wilis rute (Bandung - Surabaya Gubeng PP) dengan Kelas Full Eksekutif yang membuat nama Mutiara Selatan menjadi tergeser dari status kereta unggulan karena adanya kedua kereta tersebut yang telah menguasai pasar dari sebelumnya dikuasai KA Mutiara Selatan. Pada tahun 2017, KA Mutiara Selatan sempat diperpanjang hingga Malang. Namun, pada 2018, KA Mutiara Selatan harus meniadakan Kelas Bisnisnya karena mendapatkan Rangkaian Kelas Eksekutif-Ekonomi Premium Stainless Steel dari PT. INKA. Setahun berikutnya, pada GAPEKA 2019, KA Mutiara Selatan sempat diperpanjang ke Gambir. Ini menjadikan KA Mutiara Selatan mencatatkan rekor sebagai Kereta dengan Rute Terpanjang (Gambir - Bandung - Surabaya Gubeng - Malang) serta Waktu Tempuh Terlama di Indonesia yakni selama 20 Jam 20 Menit. Namun pada 2020, KA Mutiara Selatan dikembalikan ke habitat aslinya yakni melayani rute Bandung - Surabaya Gubeng PP. KA Mutiara Selatan merupakan bagian dari Kereta Mutiara yang masih aktif melayani penumpang hingga saat ini dan dicap sebagai Kereta Legendaris."
KA Mutiara Timur (Surabaya - Banyuwangi PP)
"KA Mutiara Timur adalah sebuah Layanan Kereta Bisnis-Ekonomi yang diluncurkan pada 6 Maret 1973. KA Mutiara Timur pertama kali melayani rute (Surabaya - Banyuwangi PP). Ini adalah keturunan terakhir dari Kereta Mutiara setelah Mutiara Utara & Mutiara Selatan. KA Mutiara Timur pada awal kemunculannya melayani Kelas Bisnis-Ekonomi yang merupakan Rangkaian Kelas Kasta Bawah pada masanya. Pada era 1970an, KA Mutiara Timur sangat berperan aktif sebagai Layanan Moda Transportasi Bersambung ke Pulau Bali bersama dengan Bus Mutiara dari Banyuwangi - Denpasar yang dapat dibeli Penumpang sebagai Tiket Terusan Antarmoda Transportasi ke Pulau Bali. Pada dekade 1990an, KA Mutiara Timur mulai naik kelas menjadi Kelas Eksekutif-Bisnis, lebih mending dari yang sebelumnya. Dalam perjalanannya, KA Mutiara Timur adalah Penguasa Tunggal Jalur Surabaya - Banyuwangi hingga era 2010an. Pada tahun 2018, KA Mutiara Timur mendapatkan Rangkaian Kelas Eksekutif-Ekonomi Premium Stainless Steel PT. INKA dan namanya sempat sejajar dengan KA Mutiara Selatan. Pada GAPEKA 2019, KA Mutiara Timur sempat diperpanjang ke Yogyakarta namun pasar menyambut negatif hingga pada GAPEKA 2021, KA Mutiara Timur dinyatakan sebagai Kereta Berstatus Fakultatif (berjalan sewaktu-waktu). Namun pada 2024 ini, KA Mutiara Timur hadir kembali dengan Kelas Eksekutif-Bisnis dan melayani rute (Surabaya Pasarturi - Ketapang PP)."
Kereta Mutiara di masa kini
"Potret KA Mutiara Selatan dimasa kini yang masih menjadi Primadona di rutenya walau-walau sudah berganti kelas menjadi Eksekutif-Ekonomi Premium. (Sumber : Instagram @rony.ramdhani_25)"
"Dimasa sekarang ini, keberadaan Kereta Mutiara masih bisa kita rasakan cuman Brandingnya yang berbeda. Seperti contohnya, KA Mutiara Utara yang sudah berganti nama menjadi KA Sembrani rute (Gambir - Surabaya Pasarturi PP) dan melayani Kelas Eksekutif-Luxury merupakan hasil leburan dari KA Mutiara Utara pada tahun 1995 silam. Sementara itu, kedua Kereta Mutiara yakni KA Mutiara Selatan & Mutiara Timur masih mempertahankan citranya sebagai bagian dari Kereta Mutiara. KA Mutiara Selatan yang sampai saat ini tetap setia di rute Bandung - Surabaya. Sementara, KA Mutiara Timur yang lahir kembali setelah matisuri sebagai Kereta Fakultatif. Tentunya, ini menjadi sebuah Kisah Dongeng yang menarik di Dunia Perkeretaapian Indonesia tentang perkembangan Kereta Api di Indonesia."
Created by : Nalindra Wangsa J
Komentar
Posting Komentar