TRAGEDI TEROWONGAN PALEDANG : PERISTIWA TRAGIS PERKERETAAPIAN DI KOTA BOGOR
"Beberapa waktu yang lalu, telah terjadi Peristiwa Kecelakaan Kereta Api antara KA Turangga dengan relasi Surabaya Gubeng - Bandung yang bertabrakan dengan KA CommuterLine Bandung Raya dengan relasi Padalarang - Cicalengka. Keduanya bertabrakan di petak jalan KM 181 diantara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka atau disekitar Tiber Cicalengka. Kecelakaan ini mengakibatkan 4 Orang tewas yakni seorang 2 Masinis dan Asmas, Pramugara KA Turangga, dan Petugas keamanan Stasiun Cimekar yang bertugas di kereta tersebut. Kejadian ini tentu menyita seluruh perhatian masyarakat pada hari Jumat, 5 Januari 2024 lalu. Tetapi sudah banyak dipungkiri, Kecelakaan Kereta Api tidak ada yang tahu kapan terjadi. Seperti yang akan penulis bawakan di Blog kali ini. Di blog kali ini, penulis akan menceritakan sebuah kisah kelam sekaligus tragis yang menimpa Kereta Api jurusan Bogor - Sukabumi yang sarat akan penumpang yang menumpuk yang nantinya akan menemui ajalnya di Terowongan Paledang, 24 tahun silam. Inilah kisah Tragedi Terowongan Paledang di Kota Bogor, Jawa Barat."
Kronologi Kejadian
"Stasiun Bogor, tempat terjadinya Kronologi kejadian pada tahun 2000 silam yang menimpa para penumpang KRD Bogor - Sukabumi di Terowongan Paledang. (Sumber : Faisal Effendi WordPress)"
"Kronologi Kejadian tersebut bermula pada tanggal 12 Januari 2000 silam. Pada saat itu memang lagi musim liburan dan banyak orang yang ingin berlibur keluar kota. Disaat itu di Stasiun Bogor, KRD Bogor - Sukabumi yang pada saat itu sedang menunggu keberangkatan pada pukul 12 siang agak sedikit kendala. Kendalanya adalah banyaknya anak-anak muda yang naik ke atas atap kereta. Anak-anak muda tersebut kebanyakan adalah Anak anak Jalanan atau Anak Punk yang ingin berlibur ke Sukabumi untuk naik gunung. Mereka ke Sukabumi memilih menggunakan Transportasi Kereta Api yang notabene lebih murah, pada saat itu tiketnya hanya 700 perak. Tetapi banyak dari mereka yang tidak membayar tiket alias bludus. Akibat dari banyaknya anak muda yang naik ke atap kereta, jadwal keberangkatan KRD Bogor - Sukabumi molor hingga 3,5 Jam. Walaupun sudah ditegur para petugas untuk turun, tapi anak-anak muda tersebut tetap saja bandel dan ngeyel untuk naik ke atap kereta. Sampai-sampai dari mereka ada yang mengambil batu dan memecahkan kaca Ruang Petugas Kepala Stasiun Bogor. Tentunya hal itu membuat Seluruh petugas geram dan mengancam bahwa mereka melakukan sikap onar tersebut lagi, kereta api tidak akan bisa jalan. Ancaman tersebut membuat anak muda tersebut luluh dan masuk kembali ke dalam kereta dengan kondisi penumpang yang menumpuk dan sampai nggandul di pintu kereta. Pada akhirnya, KRD Bogor - Sukabumi berangkat dari Stasiun Bogor pada pukul 15:45 sore dengan keadaan penumpang penuh sesak."
"Pada saat KRD Bogor - Sukabumi mulai meninggalkan Stasiun Bogor, para anak muda tersebut ternyata naik kembali ke atap kereta dengan keadaan kereta yang sudah berjalan lumayan kencang dan pada saat itu posisi kereta api berjalan langsung di tikungan setelah Stasiun Bogor. Anak-anak muda tersebut tetap naik di atap kereta disaat kereta tersebut berjalan lumayan kencang. Akan tetapi, entah karena mereka ini lupa, tidak sadar, atau tidak mengerti, bahwa 1 KM setelah Stasiun Bogor ada sebuah Terowongan yang terletak di Jalan Paledang, Bogor. Yakni Terowongan Paledang. Sedikit informasi tentang Terowongan Paledang, Terowongan ini dibangun pada masa abad ke-19 lebih tepatnya pada tahun 1872 bersamaaan dengan Pembangunan Jalur KA Buitenzorg (Bogor) ke Sukabumi. Terowongan tersebut didesain ngepas banget dengan badan kereta. Jika ada manusia/orang yang berada tepat di posisi tersebut (atap kereta) sudah dipastikan akan terbentur mulut Terowongan. Hal tersebut justru menunggu mereka di Terowongan Paledang tersebut. Pada saat, KRD Bogor - Sukabumi tersebut akan melintas di mulut terowongan, banyak dari anak muda tersebut yang terbentur mulut terowongan sampai kepala mereka putus, kebanyakan penumpang tersebut berada di atap kereta paling depan. Sementara penumpang yang ada di atap kereta bagian belakang justru banyak yang melompat ketika mengetahui penumpang di depan banyak yang terbentur mulut terowongan. Saking mengerikannya peristiwa tersebut, mengakibatkan 12 orang tewas langsung di tempat dengan kondisi tubuh yang hancur. Sementara 40-50 orang lainnya luka berat."
Pasca Kejadian Tragedi Terowongan Paledang
"Saksi mata yang menyaksikan langsung Tragedi tersebut menyebut bahwa terdengar suara dentuman yang cukup kencang seperti hantaman antara 2 benda. Juga dari kesaksian lain menyebutkan bahwa terdengar juga seperti ada tulang yang patah pada saat kejadian tersebut. Intinya yang jelas, Terowongan Paledang pada saat itu telah memakan banyak korban jiwa dari atap kereta. Pasca kejadian Tragedi Terowongan Paledang tersebut, banyak terjadi hal-hal mistis yang terjadi di sekitar Terowongan Paledang. Konon kabarnya, banyak terlihat sosok tanpa kepala dan minta dicarikan kepalanya, ada juga sosok penampakan berlumuran darah dari bola matanya yang copot, dan masih banyak lagi. Sebetulnya kisah horor dari Terowongan Paledang ini tidak hanya terjadi pasca kejadian tahun 2000 silam tersebut, melainkan sudah dari zaman Penjajahan Belanda. Pada saat pembangunan Terowongan Paledang, konon kabarnya banyak pekerja yang mati dan dikubur di rel bawah Terowongan Paledang tersebut. Jadi bisa dibilang Terowongan Paledang pada saat itu dibangun dengan mayat hasil kerja rodi."
Terowongan Paledang sekarang
"Terowongan Paledang yang kini dibangun ulang guna sebagai sarana Proyek Jalur Double Track Bogor - Sukabumi. (Sumber : Tribun Bogor)"
"Pada tahun 2018, PT. KAI membangun Jalur Double Track dari Bogor - Sukabumi. Proyek ini masih berada di tahap 1 yakni dari Bogor Paledang - Cicurug. Akibat dari Proyek Double Track, Terowongan Paledang yang lama terpaksa dibangun kembali. Kini, Terowongan Paledang sudah tampil dengan wajah berbeda. Terlihat lebih modern dengan struktur beton sehingga lebih kuat dan tahan lama dan juga terlihat lebih tinggi daripada terowongan lama. Walaupun sudah dibangun kembali, tetapi nuansa horor dari Terowongan Paledang masih tetap ada walaupun tidak sekuat dulu. Terowongan Paledang merupakan tempat saksi bisu Peristiwa berdarah pada tahun 2000 yang memakan lebih dari 20 orang akibat membentur mulut Terowongan Paledang. Kita do'akan semoga amal ibadahnya mereka diterima disisi-Nya. Amin."
Created by : Nalindra Wangsa J
Komentar
Posting Komentar