STASIUN PURWOSARI : STASIUN FAVORIT PENULIS
"Foto Stasiun Purwosari, Stasiun Besar yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah. (Sumber : Pemkot Surakarta)"
"Solo Kota Budaya", ya Julukan ini Sangat Melekat bagi Masyarakat Kota Solo. Kota Solo sendiri terkenal bukan hanya Budayanya, melainkan dari beberapa Aspek yang lain. Misalnya seperti Seni, Makanan, Tarian, sampai Bangunan dan Peninggalan Bersejarah. Kota Solo juga mempunyai Slogan yaitu "The Spirit Of Java" alias "Jiwanya Jawa". Slogan ini memberi arti bahwa Kota Solo merupakan Pusat dari Perkembangan Budaya di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah. Nah, selain Kota ini dikenal sebagai Kota Budaya, Kota Solo juga mempunyai Aspek Penting mengenai Transportasi khususnya Kereta Api. Aspek Perkeretaapian di Kota Solo telah ada sejak Akhir abad ke 19. Dan di Blog kali ini, Penulis akan Membawakan Kisah Mengenai Satu Stasiun Besar Bersejarah di Kota Solo, yang sekaligus menjadi Stasiun Favorit Penulis sebagai Seorang Pecinta Kereta Api (Railfans). Penasaran Kisah Lengkapnya?. Yuk kita Simak!"
Sejarah Stasiun Purwosari
"Stasiun Purwosari adalah sebuah Stasiun yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Laweyan, Solo. Stasiun ini juga merupakan Stasiun Besar Tertua Kedua di Kota Solo, setelah Stasiun Solo Balapan. Sejarah dari Stasiun ini ternyata masih banyak yang menyatakannya. Menurut Peta Jalur Kereta Api Samarang - Vorstenlanden NIS yang diterbitkan pada 1869 oleh Universiteit Leinden Belanda menyatakan bahwa Stasiun ini tidak terdaftar di Rencana tersebut. Yang disebutkan di Peta Rancangan Jalur Kereta Api NIS tersebut adalah Stasiun Solo (Solo Balapan) dan Stasiun Solo Rivier yang lokasinya dekat dengan Sungai Bengawan Solo (kini disebut Stasiun Solo Jebres). Namun ada yang menyatakan bahwa Stasiun Purwosari telah ada disaat Penyelesaian Jalur Kereta Api Ceper - Solo NIS yang selesai pada 27 Maret 1871. Sejak Awal berdiri, Stasiun Purwosari merupakan Stasiun dengan Motif Berperon Sisi. Namun semenjak tahun 1907, Stasiun Purwosari mengganti Arsitektur Bangunannya menjadi Stasiun Pulau. Arsitektur ini juga yang dipakai di Stasiun Kedungjati dan Stasiun Willem I Ambarawa. Ukuran Bangunan Stasiun ini juga lebih kecil. Terutama bagian Bangunan Utama dan Peron Stasiun yang hanya berjarak 13 Meter. Sementara kalau kita bandingkan di Kedungjati dan Ambarawa juga jauh lebih panjang. Di Kedungjati berjarak 14,65 M dan Ambarawa berjarak 21,75 M."
Bangunan dan Tata Letak Stasiun Purwosari
"Arsitektur Stasiun Purwosari ketika masih menjadi Stasiun Pulau mirip di Kedungjati dan Ambarawa. (Sumber : Wikipedia)"
"Stasiun Purwosari awalnya memiliki 8 Jalur, dengan Jalur 2 sebagai Sepur Lurus. Namun semenjak Jalur Ganda Solo-Yogyakarta mulai beroperasi pada 2007, stasiun Purwosari juga mengalami Perubahan Bentuk Jalur dan Peron. Setelah Jalur Ganda beroperasi, Jalur 2 dan 3 dijadikan Sepur Lurus. Jalur 2 dijadikan Sepur Lurus arah Solo Balapan, sedangkan Jalur 3 dijadikan Sepur Lurus arah Yogyakarta. Stasiun Purwosari juga menambah Peron nya menjadi 4 bagian untuk yang ada di Jalur 2 sampai 5. Untuk Jalur 1 di Stasiun Purwosari digunakan sebagai Jalur Percabangan menuju ke Stasiun Sangkrah (Solo Kota) sampai ke Stasiun Wonogiri. Sedangkan Jalur 6 sampai 8 digunakan sebagai Jalur Simpan dan Langsir Gerbong Barang serta Jalur menuju ke Depo Lokomotif yang kini menjadi Depo Alat Mekanik Purwosari. Pada bulan Oktober 2010, Stasiun Purwosari menambah bagian Kanopi berbentuk Overcapping yang digunakan untuk Menaungi Penumpang agar tidak kepanasan dan kehujanan."
"Stasiun Purwosari juga termasuk Stasiun yang Unik karena pada saat Persinyalan di Stasiun ini masih menggunakan Sistem Persinyalan Mekanik. Di Stasiun ini terdapat Jalur Simpang di tengah Peron yang menghubungkan Jalur 3 dan 4. Namun sejak Stasiun Purwosari telah menggunakan Sistem Persinyalan Elektrik buatan PT. Len Industri (Persero), Jalur 4, wesel, dan Jalur Simpang tersebut dicabut dan diganti dengan Perluasan Peron Stasiun pada Desember 2015 sehingga Stasiun Purwosari kini hanya mempunyai 7 Jalur. Keunikan Lainnya dari Stasiun Purwosari adalah Adanya Jalur percabangan menuju ke Wonogiri yang telah ada sejak 1892. Jalur tersebut mempunyai Keunikan tersendiri di Petak Purwosari - Solo Kota, karena Jalur tersebut berada tepat di Pinggir Jalan Slamet Riyadi. Jalur tersebut membentang sepanjang 18 KM di Petak Purwosari - Solo Kota. Dan Jalur tersebut menjadi Landmark Ikonik di Kota Solo. Coba Anda berkunjung kesana menggunakan Mobil atau Kereta Bathara Kresna pasti akan merasakan Sensasi Naik Kereta di Pinggir Jalan Raya di Tengah Kota. Stasiun ini juga mempunyai Ciri Khas yakni Berupa Bel Kedatangan Kereta Api. Jadi ketika Kereta Api Akan Datang di Stasiun Purwosari disetel Lagu "Bengawan Solo" Karya Gesang."
Alasan mengapa Stasiun Purwosari dijadikan sebagai Stasiun Favorit Penulis
"Kereta Bathara Kresna Relasi Purwosari - Wonogiri di Jalur 1 Stasiun Purwosari. (Sumber : Arsip Pribadi Nalindra Railfans, 2023)"
"Setelah Pembaca menyimak Kisah Sejarah, Arsitektur, Tata Letak, hingga Keunikan Stasiun Purwosari. Kini, Penulis yang akan memberikan Opini Pribadi dan Alasan terhadap "Mengapa Stasiun Purwosari dijadikan Stasiun Favorit Penulis?". Oke begini, Jadi Penulis merupakan Sosok Pengemar Kereta Api (Railfans) yang sudah terjun ke Dunia Perkeretaapian pada 2016. Pada saat itu, Penulis bersama Keluarga sedang berlibur di Kota Solo pada saat tahun 2016, disaat itu Umur Penulis masih 9 Tahun. Disaat kita Berlibur di Kota Solo, Penulis menginap di Hotel yang letaknya dekat dengan Stasiun Purwosari (Inisialnya "S"). Pada saat kita berada di Kamar Hotel, Penulis langsung takjub dan Terkagum-kagum terhadap Apa yang ditampilkan dari Layar Jendela Kamar Hotel diatas Ketinggian. Dari atas Ketinggian, Penulis bisa melihat Jelas Jalur Kereta Api yang memasuki Stasiun Purwosari. Dan Penulis melihat juga Kereta Api yang akan memasuki Stasiun Purwosari, ditandai dengan Bunyi Sirine PJL 99 Purwosari (kini sudah dijadikan Fly Over). Bunyi Sirine tersebut masih kedengeran dari Atas Ketinggian. Nah, mulai dari situ Penulis mulai Terkagum dan Terpesona terhadap Transportasi Kereta Api. Sehingga pada 2016, Penulis memutuskan untuk menjadi Penggemar Kereta Api (Railfans). Tidak hanya pada saat berada dari Atas Hotel saja. Penulis juga sering mengunjungi dan Berburu Kereta Api di Stasiun Purwosari sampai saat ini. Stasiun ini juga menjadi Favorit Penulis karena Lokasi Stasiun tersebut berada Tak Jauh dari Pusat Kota Solo. Dan juga Letak nya berada di Jalan Protokol, Jl. Slamet Riyadi, Solo."
Created by : Nalindra Wangsa J
Komentar
Posting Komentar