KISAH LEGENDARIS KA BIRU MALAM

KISAH LEGENDARIS KA BIRU MALAM
"KA Biru Malam (KA Bima) Relasi Gambir - Surabaya Gubeng tengah melintas di Kranji, Bekasi. (Sumber : Instagram Joel Railfans Kranji)"

"Pernahkah anda menaiki Kereta Malam?. Tentu kebanyakan dari Pembaca pasti pernah naik Kereta Malam. Suasananya dari Senyapnya Renungan Malam dipadukan dengan Suara Gujes-Gujes dari Si Ular Besi membuat Kesannya terasa berbeda. Ngomong-ngomong soal Kereta Malam, kali ini Penulis akan membawakan Cerita Sebuah Kereta Malam yang melegenda dan Perkasa pada masanya. Saking melegenda dan Perkasanya Kereta ini, Kereta ini sampai diberi Julukan "Bima" yang berarti KA Biru Malam yang merujuk pada Gerbong Kereta Api yang berwarna biru pada zaman dulu dan Jadwal Keberangkatannya Yang dilakukan pada Malam Hari. Kereta ini juga menjadi Pelopor Kereta Tidur Pertama di Indonesia Lho!. Nah daripada penasaran, langsung gaskeun aja kita bahas!"

Sejarah Awal KA Biru Malam (1967-1995) 
"Potret KA Biru Malam pada zaman PJKA, terlihat masih membawa Kereta Tidur yang berwarna Biru. (Sumber : Kaskus)"

"KA Biru Malam atau disingkat KA Bima adalah Kereta Api Malam kelas Eksekutif & Ekse-Priority yang melayani Relasi Gambir - Surabaya Gubeng PP via Purwokerto & Yogyakarta. KA Bima mulai diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1967 untuk menggantikan Peran KA Bintang Fadjar dan Bintang Sendja yang sudah dihapus oleh PNKA. Pada awalnya Relasi dari KA Bima mengikuti Relasi dari Pendahulunya yakni KA Bintang Fadjar dan Bintang Sendja, yakni Relasi Jakarta Kota - Surabaya Gubeng via Semarang Tawang & Solo Jebres. Tapi setelah beberapa minggu kemudian, Relasinya dirubah menjadi melewati Purwokerto & Yogyakarta sampai sekarang. Pada awal peluncurannya, KA Bima juga dilengkapi dengan Kereta Tidur buatan Pabrik Waggonbau Göriltz dari Jerman dengan Bentuk Gerbongnya yang bercorak warna Biru. Kereta Tidur Bima juga dibagi menjadi 2 kelas yakni Kereta Tidur Kelas 1 dan Kereta Tidur Kelas 2. Kereta Tidur Kelas 1 ditandai dengan Kode SAGW dan Kelas 2 ditandai dengan Kode SBGW. Kereta Tidur Kelas 1 dilengkapi dengan Fasilitas yang Mewah seperti Jendela yang lebar dengan Lorong dan Kompartemen yang Luas, serta Fasilitas Lain seperti Lemari Pakaian, Wastafel, serta Tempat Tidur yang Dapat dilipat menjadi Tempat Duduk dan menghadap Arah Perjalanan. Sedangkan Kereta Tidur Kelas 2 dilengkapi Kaca Jendela yang Lebih Pendek, Fasilitas Tempat Tidur sebanyak 3 Tingkat, serta Tempat Merokok di Koridor. Fasilitas yang disediakan oleh Kereta Makan pada saat itu menggunakan Tradisi Tuslah. Dan Interior dari Kereta Makan itu sendiri dibuat seperti Restoran. Bisa dibilang, Kereta Api Biru Malam merupakan Kereta Mewah pada zamannya."

"Namun pada tahun 1980an, PJKA secara mengejutkan Menghapus Layanan Kereta Tidur di KA Bima karena alasan Sosial. Sebagai gantinya, PJKA membeli Gerbong Eksekutif dari Pabrik Arad, Rumania pada tahun 1984 yang diyakini itu merupakan Kereta Eksekutif terburuk yang pernah dibeli oleh PJKA. Fasilitasnya juga tergolong Rendah, seperti Kursi yang Kurang Nyaman dan gak bisa diputar. Rangkaian Eksekutif K1 1984 ini pernah dirangkaikan oleh KA Bima bersamaan dengan Rangkaian Kereta Tidur SBGW pada dekade 1980an. Namun pada awal 1990an, Rangkaian Kereta Tidur SBGW juga tidak luput dari Penghapusan Layanan Kereta Tidur di Kereta ini. Jadinya setelah Rangkaian Kereta Tidur SBGW di KA Bima sudah tidak digunakan lagi, artinya KA Bima harus menggunakan Rangkaian K1 1984 tersebut di era PERUMKA di dekade 1990an. Rangkaian Kereta Tidur Bima sempat dirangkaikan di KA Mutiara Utara, Mutiara Selatan, dan KA Senja Utama namun Kebanyakan Rangkaian Kereta Tidur Bima banyak yang dijadikan Kereta Wisata dan sempat juga dikonservasi."

KA Bima setelah dihapusnya Layanan Kereta Tidur sampai menggunakan Layanan Eksekutif (1995-sekarang) 
"Potret KA Bima pada era PERUMKA yang sudah tidak menggunakan Kereta Birunya lagi. (Sumber : Flickr)"

"Pada tahun 1995, PERUMKA meluncurkan Layanan Kereta Api Argo yang dipelopori oleh KA Argo Gede (JB250) dan Sang Raja Utara, KA Argo Bromo (JS950). Layanan Kereta Argo pada saat itu merupakan Daya Tarik tersendiri bagi Pengguna setia Kereta Api. Pasalnya, Layanan Kereta Argo merupakan Kereta yang Nyaman dan Tepat waktu serta menempuh Jarak Tempuh yang relatif singkat dibanding Para Pendahulunya. Akibat dari Adanya Layanan Kereta Argo, KA Bima juga menjadi Kehilangan Daya Tarik dan Pelanggan Setianya serta Layanannya juga sudah mulai menurun semenjak Layanan Kereta Tidur dihapus. Pada saat itu, Layanan Kereta Argo sangat disayang oleh PERUMKA. Bahkan, PT. INKA selaku pembuat Komponen Rangkaian Kereta Api Dalam Negeri juga sampai membuat Gerbong Rangkaian Argo dalam jumlah yang berlimpah, yang semuanya digunakan kebanyakan di Layanan JS950 Argo Bromo dan JB250 Argo Gede. Namun pada saat Layanan JS950 Argo Bromo mulai berganti Rangkaian dan Gerbong yang berubah menjadi KA Argo Bromo Anggrek pada 1997. Membuat Rangkaian bekas JS950 banyak digunakan di Kereta lainnya, salah satunya Bima. KA Bima mulai memakai Rangkaian ini sejak tahun 2002-2016."

Untuk Rute Kereta Api ini sempat diperpanjang sampai Stasiun Malang pada 2014, namun  dikembalikan lagi di Rute asalnya yakni Gambir - Surabaya Gubeng PP pada 2020. Pada tahun 2016, KA Bima mulai mendapatkan Jatah Penerima Rangkaian Kereta Eksekutif model terbaru dari PT. INKA, yakni K1 2016. Rangkaian K1 2016 milik KA Bima sempat bertahan sampai Pandemi 2020. Pada 2020, KA Bima mengganti Rangkaiannya yang awalnya berbahan Mild Steel menjadi Stainless Steel. Nasib dari Rangkaian K1 16 setelah tidak digunakan di KA Bima juga banyak digunakan di Kereta Jarak Jauh seperti Argo Sindoro, Argo Muria, dan Sembrani. Pada GAPEKA 2023, KA Bima harus Rolling / bertukar rangkaian dengan Partner terbarunya, KA Argo Semeru yang melayani Relasi yang sama dengan KA Bima yakni Gambir - Surabaya Gubeng PP via Purwokerto & Yogyakarta. Cuman bedanya Argo Semeru berangkat pada Pagi Hari, sedangkan Bima pada Malam Hari. Jadi, Kereta Api Bima pada Pagi Hari berangkat sebagai Argo Semeru sementara Pada Malam Hari berangkat sebagai KA Bima."

Penutup Cerita

"KA Bima merupakan Pelopor dari Segalanya, Pelopor Kereta Api yang ada Pendingin berfreon. Pelopor Kereta Tidur Pertama di Indonesia hingga mendapatkan Julukan Kereta Biru, karena sangat nyentrik dan Mewah. Pada zaman dulu, Jika kita berada di masa itu dan melihat Kereta Api berwarna Biru yang nyentrik dengan Nuansa Mewah, tentu akan mengundang Daya Tarik Pengunjung ataupun Masyarakat untuk Melihat Keperkasaan Kereta Api ini di Jalur yang dilewatinya. Intinya dari semua ini, KA Bima adalah Pelopor dan Pelopor adalah KA Bima. Semua Istilah tersebut sangat melekat dengan diri Sang Kereta Biru Malam."


Created by : Nalindra Wangsa J

Komentar