SEJARAH PERKERETAAPIAN : JALUR KERETA API PERTAMA DI INDONESIA

SEJARAH PERKERETAAPIAN : JALUR KERETA API PERTAMA DI INDONESIA
"Kereta Uap Zaman Hindia Belanda (Sumber : Jalan Baja)"

"Kereta Api merupakan Salah Satu Sarana Transportasi yang diminati Masyarakat Tanah Air dari Zaman Perjuangan sampai Zaman Sekarang. Alat Transportasi ini berguna untuk Mengantarkan Penumpang dari Daerah Satu ke Daerah Yang Lain dengan menggunakan Lokomotif sebagai Alat Penggeraknya dan Rangkaian Gerbong untuk mengangkut Penumpang. Tapi apakah Anda berpikir, Kereta Api dulunya itu seperti Apa ya?. Apakah dulu Kereta Api selain mengangkut Penumpang juga menjadi Alat Transportasi untuk mengangkut Hasil Tani?. Nah, Di Blog kali ini, Penulis akan membawa Pembaca untuk mengenali tentang Sejarah Perkeretaapian yang ada di Indonesia pada zaman Hindia Belanda. Terutama pada saat Pertama Kali Jalur ini dibangun. Penasaran? Yuk sama-sama kita Simak!."
"Potret Pencangkulan Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia yang menghubungkan Stasiun Samarang - Stasiun Tanggung. (Sumber : KAI)"

"Pada masa Penjajahan Belanda, Kereta Api dulu bukan seperti yang Kita Lihat Saat ini, Dulu, Modelnya seperti Gerobak untuk mengangkut dan mendistribusikan Hasil Tani, Panen Tebu, sampai Batubara. Pada Tahun 1860, Perusahaan Perkebunan Poolman mengajukan Proposal kepada Pemerintah untuk dibuatkan Jalur Kereta Api dari Semarang - Pecarongan - Gubug - Purwodadi - Surakarta - Yogyakarta. Proposal tersebut disetujui oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1862 dibawah Pimpinan Gubernur Jendral Hindia Belanda "L.A.J.W Baron Sloet van de Beele". Namun, si Gubernur meminta untuk Rute Jalur Kereta tersebut dirubah sedikit melewati Semarang - Kedungjati - Gundih - Surakarta - Yogyakarta. Dan di Stasiun Kedungjati tersebut nantinya akan dibuatkan Jalur Percabangan yang menuju ke Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Pada tahun 1863, Perusahaan Kereta Api Pertama di Hindia Belanda akhirnya berdiri dengan nama "Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NISM). Setelah semua Persiapan sudah Siap dan Matang. Pada akhirnya, Tepat di Hari Jumat, tanggal 7 Juni 1864, Peristiwa Pencangkulan Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia antara Stasiun Samarang di Kota Semarang sampai dengan Stasiun Tanggung di Kabupaten Grobogan mulai dilakukan. Dibawah Pimpinan Gubernur L.A.J.W Baron Sloet van de Beele, Proyek tersebut bisa berjalan sampai dengan 3 Tahun."
"Stasiun Samarang di Kota Semarang yang sekarang lokasinya terletak di Kelurahan Kemijen, Semarang Utara. (Sumber : Kumparan)"

"Setelah Proses Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api tersebut telah Rampung. Maka, pada tanggal 10 Agustus 1867, Gubernur L.A.J.W Baron Sloet van de Beele meresmikan Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia yang menghubungkan Antara Stasiun Samarang dengan Stasiun Tanggung dengan panjang 25 KM dan Lebar Rel Sepur sepanjang 1435 MM. Ditambah juga dengan Peresmian Stasiun Alastua dan Stasiun Brumbung. Hal ini menjadikan Kota Semarang sebagai Tempat Pusat dan Berlabuhnya Kereta Api di Pulau Jawa pada saat itu. Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia tersebut mulai dirawat dan dioperasikan dibawah Naungan NISM pada 1868. Dan pada 1868 juga, NISM membangun Jalur Kereta Api menuju ke daerah Tawangsari sampai Pelabuhan Tanjung Mas, Nah daerah Tawangsari itulah yang akan dibangun Stasiun Besar yang sekarang kita kenal dengan nama "Stasiun Semarang Tawang". Pada saat Setahun setelah Jalur Kereta Api Samarang - Tanggung mulai aktif. NISM berencana melanjutkan Proyeknya sampai ke daerah Kedungjati, Gundih, sampai Vorstenlanden (Solo). Di Stasiun Kedungjati juga telah ada Percabangan menuju ke Stasiun Willem I (Ambarawa) yang nantinya akan menuju ke Secang - Magelang - Yogyakarta. Di daerah Vorstenlanden, NISM juga membangun Stasiun Besar kedua setelah Samarang, yakni Stasiun Solo Balapan yang diresmikan pada 1872. Sedangkan Proyek Jalur tersebut dilanjutkan hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta yang diresmikan pada 1873. Dan semenjak Saat itu, Jalur Kereta Api di Indonesia terus berkembang hingga ke Pulau Sebrang sampai Sekarang." 
"Bangunan Stasiun Tanggung yang masih terlihat Kokoh dimakan Zaman. (Sumber : Halosemarang.id)"

"Untuk Bangunan Stasiun yang dicap sebagai Stasiun Tertua di Indonesia yakni Alastua, Brumbung, dan Tanggung juga masih dirawat Sampai Sekarang dan dijadikan Bangunan Cagar Budaya oleh PT. KAI. Terkecuali, Stasiun Samarang. Stasiun Samarang telah berhenti beroperasi pada 1905 karena kondisi Tanah disekitar yang Labil akibat sering Terendam Banjir Rob. Pada akhirnya, NISM membuat Keputusan untuk membuat Jalur Baru ke Tawangsari yang dulunya Merupakan Jalur Pelabuhan. Dan pada tahun 1914, Jalur tersebut berhasil menyambung Kembali, tapi tidak di Stasiun Samarang, melainkan di Stasiun Semarang Tawang. Dan Stasiun Tawang juga masih aktif melayani Penumpang sampai Sekarang. Untuk Fungsinya sendiri, Stasiun Alastua hanya melayani Kereta Feeder DAOP 4, Kedungsepur yang melayani Relasi (Semarang Poncol - Ngrombo). Stasiun Brumbung hanya melayani Kereta Kedungsepur, Joglosemarkerto, Banyubiru, dan Kereta Semen Dynamix. Dan, Stasiun Tanggung hanya digunakan sebagai Persilangan di Jalur Kereta Api Brumbung - Gundih."


Created by : Nalindra Wangsa J 

Komentar