NAMA KERETA API DI GAPEKA 1961
"Ilustrasi KA Tarumanegara, Kereta yang pernah diluncurkan oleh DKA dan terdata di GAPEKA 1961. (Sumber : Kabar Penumpang)"
"Tahukah Anda tentang Perusahaan Kereta Api ketika sebelum Berganti Nama menjadi PT. KAI?. Ya, Perusahaan tersebut adalah "DKA" (Djawatan Kereta Api). Perusahaan ini mulai berdiri pada 1950 dan berganti nama menjadi PNKA pada 1963. Pada masa dekade 1950-1960an tersebut, disaat itu DKA ingin meluncurkan Kereta Api Pertama setelah tidak berada didalam Status Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda (alias sudah dinasionalisasi). Pada Masa Pasca Kemerdekaan, Kereta Api pada saat itu juga bisa dibilang mengalami Perubahan yang sangat drastis. Mulai dari Kelasnya diturunkan, yang awalnya pada masa sebelum Kemerdekaan, ada Kelas First Class, sekarang diturunkan menjadi Kelas Eksekutif tapi Status Kelas Kereta Apinya masih digolongkan ke kelas tinggi. Kelas II juga diturunkan menjadi Kelas Bisnis. Serta Kelas Rendah juga diturunkan menjadi Kelas Ekonomi. Terus ada Lokomotif Kereta Api yang juga mengalami Perubahan yang pada awalnya menggunakan Lokomotif Uap, sekarang diganti menjadi Lokomotif Diesel. Nah, dibalik Perubahan Kereta Api di Indonesia yang cukup signifikan, Perusahaan DKA pada tahun 1961 juga ingin menciptakan Gagasan Lahirnya "Grafik Perjalanan Kereta Api" (GAPEKA) yang diikuti oleh diluncurkannya 8 Kereta Api yang digolongkan menjadi 6 Kereta Ekspres Siang dan 2 Kereta Ekspres Malam. Kereta Apakah itu?. Yuk sama-sama kita Simak!."
8 Kereta Api di GAPEKA 1961
"Ilustrasi KA Singhasari, salah satu Kereta Api yang diluncurkan oleh DKA di GAPEKA 1961. (Sumber : Railfans Kamandaka)"
"Pada tanggal 6 Juli 1961, DKA (Djawatan Kereta Api) mulai meluncurkan "Grafik Perjalanan Kereta Api" (GAPEKA). Diikuti oleh Peluncuran 8 Kereta Api yang digolongkan menjadi 6 Kereta Ekspres Siang dan 2 Kereta Ekspres Malam. Kedelapan Kereta Api tersebut adalah :
Kereta Ekspres Siang
1. KA Tarumanegara (Surabaja Pasarturi - Gambir)
Nama Kereta Api ini diambil dari nama Kerajaan Tarumanegara yang pernah berjaya dimasa Kepemimpinan Raja Purnawarman pada abad ke 5-7 Masehi.
2. KA Mantjanegara (Gambir - Surabaja Pasarturi)
Nama Kereta Api ini diambil dari nama Wilayah di Pesisir Utara Jawa Timur. Yang dulunya Wilayah tersebut adalah Wilayah Kerajaan Majapahit pada abad ke 13-15.
3. KA Parahijangan (Surabaja Kota - Bandoeng)
Nama Kereta Api ini diambil dari nama Wilayah di Jawa Barat yang pernah dikuasai oleh para Hijang atau Penguasa di Kerajaan Pajajaran.
4. KA Madjapahit (Bandoeng - Surabaja Kota)
Nama Kereta Api ini diambil dari Kerajaan yang Sempat menguasai Nusantara pada 1293-1527 Masehi. Raja yang pernah membawa Kejayaan pada Majapahit adalah "Hayam Wuruk" dengan Patihnya "Gadjah Mada".
5. KA Sunda Kelapa (Kroja - Gambir)
Nama Kereta Api ini diambil dari nama Kota Jakarta pada abad ke 16. Sebelum akhirnya Wilayah tersebut berganti menjadi Jayakarta setelah Wilayah Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahillah yang terjadi pada 22 Juni 1527 M.
6. KA Singhasari (Tjirebon - Surabaja Kota)
Nama Kereta Api ini diambil dari nama Kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya pada 1222 - 1292. Kerajaan ini berlokasi di Tumapel (kini daerah tersebut menjadi Kota Malang). Raja yang paling terkenal adalah Raja Ken Arok.
Kereta Ekspres Malam
7. KA Bintang Sendja (Surabaja Pasarturi - Gambir)
Nama Kereta Api ini menggambarkan Filosofi dari Terbenamnya Sang Surya dari Ufuk Timur ke Ufuk Barat.
8. KA Bintang Fadjar (Gambir - Surabaja Pasarturi)
Nama Kereta Api ini juga menggambarkan Filosofi dari Terbenamnya Sang Surya di Ufuk Barat dan akan Terbit kembali dari Ufuk Timur."
Warisan Kereta Api bekas GAPEKA 1961
"Potret Kereta Api Bintang Fadjar (Gambir - Surabaja Pasarturi) dengan Lokomotif CC 200. (Sumber : Roda Sayap)"
"Setelah kurang lebih 60 tahun setelah Peristiwa Peluncuran GAPEKA 1961 & 8 Kereta Api pada tahun 1961, Warisan Relasi dan Nama Kereta Apinya juga masih digunakan sampai saat ini. Contohnya adalah KA Majapahit, kini melayani Relasi (Malang - Semarang Tawang - Pasar Senen PP), KA Singasari yang kini melayani Relasi (Blitar - Pasar Senen PP), serta KA Parahijangan yang kini sudah berstatus Kereta Kelas Argo yang kini Namanya berubah menjadi "KA Argo Parahyangan" melayani Relasi (Bandung - Gambir PP). Untuk KA Bintang Sendja dan Bintang Fadjar sempat Bertahan sampai dekade 1970an. Namun, harus dilebur karena Kalah Saing dengan keperkasaan KA Biru Malam (KA Bima) yang menjadi Kereta Api Andalan PJKA dengan Kereta Kelas Tidurnya. Namun untuk Relasi dari Bintang Fadjar dan Bintang Sendja sendiri diwariskan kepada KA Argo Bromo Anggrek dan KA Mutiara Utara yang kelak menjadi KA Sembrani."
Created by : Nalindra Wangsa J
Komentar
Posting Komentar