JAVA NACHT EXPRESS : PELOPOR KERETA MALAM JARAK JAUH DI INDONESIA

JAVA NACHT EXPRESS : PELOPOR KERETA MALAM JARAK JAUH DI INDONESIA
"Wujud Poster Launching Kereta Java Nacht Express yang diterbitkan oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1936. (Sumber : Kabar Penumpang)"

"Pernahkah Anda menaiki sebuah Kereta Jarak Jauh yang berangkat pada Malam Hari?. Pasti kebanyakan besar dari Pembaca sudah pernah merasakan naik Kereta Malam. Betapa Syahdunya ketika Anda menaiki Kereta pada Malam Hari. Dengan keadaan Langit yang Gelap dari arah Jendela Kereta dan Lampu Kereta yang Remang-remang membuat Suasananya pengen Cepet Tidur ya, Hehe :v. Tapi tahukah Anda, bahwa pada zaman Hindia Belanda pernah ada Layanan Kereta Malam yang dicap sebagai Pelopor Kereta Malam Jarak Jauh di Indonesia, bahkan Rangkaiannya masih ada sampai saat ini dan dijadikan sebagai Objek Wisata berupa Kereta Uap Wisata lho. Penasaran?. Yuk langsung saja kita bahas!"
"Interior Kereta Makan di Java Nacht Express. (Sumber : GenPI Jogja)"

"Pada akhir dekade 1890an sampai awal dekade 1900an, Perusahaan Kereta Api "Staatsspoorwegen (SS)" telah membangun Jalur Kereta Api di sebagian besar daerah di Pulau Jawa. Seperti di Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Bandung, Jogja, Purwokerto, Vorstenlanden (Solo), Madiun, Malang, sampai Surabaya. Jalur Penting yang berhasil diselesaikan SS adalah Jalur dari Batavia ke Surabaya yang rampung pada 1894. Sejak saat itu, Perjalanan Kereta Api dari Batavia ke Surabaya bisa ditempuh dalam waktu 2 Hari saja. Lebih cepat ketimbang lewat Jalan Raya Pos (Anyer - Panarukan). Namun, Para Turis dan Pelancong pada saat itu menganggap bahwa Rute Batavia - Surabaya yang ditempuh dalam waktu 2 Hari saja, itu masih terkesan Lambat. Karena harus oper kereta dulu. Jadi terkesan Kurang Praktis dan Higienis. Ada lagi Alasan lain terkait Perjalanan dan Waktu Tempuh Batavia - Surabaya, yaitu pada masalah Taspat (Batas Kecepatan). Pada saat itu, Taspat di Kereta Api Zaman Hindia Belanda masih tergolong terbatas karena masih banyak Dataran Tinggi dan masih Alami, ditakutkan kalau terjadi apa-apa, makanya pada saat itu Kereta berjalan agak Pelan."

"Atas desakan dan Alasan tersebut, Staatsspoorwegen kemudian mencari gagasan untuk membuat Jalur Kereta Api pada Dataran Rendah, untuk itu Kereta Api bisa digeber dengan Kecepatan yang relatif kencang. Pada akhirnya, Staatsspoorwegen mulai membuat Jalur Kereta Api pada Rute Cikampek - Padalarang pada 1906, kemudian membuat Jalur untuk rute Cikampek - Cirebon kemudian lanjut ke Purwokerto dan bertemu di Kroya yang selesai pada 1912. Cara ini terbukti cukup berhasil, Rute Batavia - Surabaya hanya ditempuh dalam waktu 1 Hari saja. Tapi, banyak Orang menganggap masih kurang cepat, Harusnya berangkat dan datang di Hari itu juga. Hal itu membuat adanya Gagasan untuk memunculkan Kereta Cepat Batavia - Surabaya yang mulai terlaksana pada 1929 yang diberi nama "Eendaagsche Express". KA Eendaagsche Express melayani Relasi dari Stasiun Beos (Batavia) sampai Stasiun Surabaya Kota (Surabaya) dengan keberangkatan pada Pagi Hari dan tiba di Kota tujuan pada Petang Hari sebelum Matahari terbenam. Kereta Eendaagsche Express juga memberikan Layanan berupa Fasilitas Mewah setara Hotel Bintang Lima."
"Kereta Api Eendaagsche Express di Stasiun Kroya pada 1929. (Sumber : Wikipedia)"

"Dengan Keberhasilan Eendaagsche Express yang digadang-gadang sebagai Pelopor Kereta Cepat di Asia Tenggara. Staatsspoorwegen kemudian memberikan Gagasan untuk meluncurkan Kereta Cepat Jarak Jauh yang hanya ditempuh dalam waktu Satu Malam saja. Sebelumnya, Gagasan ini pernah ramai terdengar pada 1918, namun itu masih dianggap Angin Lalu. Nah Dari Gagasan tersebut, Staatsspoorwegen kemudian mengajak para Petinggi dan Wartawan untuk mengujicobakan Rangkaian Kereta Jarak Jauh yang berjalan pada Malam hari. Hal ini rupanya menaruh Antusiasme Masyarakat untuk menyaksikan Kereta Api Jarak Jauh yang berjalan pada Malam Hari. Bahkan, Polisi sampai kewalahan membendung para Masyarakat untuk menyaksikan Kereta pada Malam Hari. Atas Ujicoba tersebut, Pada akhirnya di tanggal 1 November 1936, Staatsspoorwegen meluncurkan Kereta Baru yang dinamakan "Java Nacht Express" yang melayani Relasi Batavia - Surabaya pada Malam Hari. Kereta ini mulai berangkat pada Tujuan Awal pada Malam Hari dan tiba di Kota Tujuan pada Pagi Hari. Fasilitas yang didapat Kereta Java Nacht Express adalah Kamar Tidur seperti Kereta Sleeper yang dilengkapi oleh Pendingin Udara (AC), Kereta Makan Super Mewah ala Eropa, Kereta Kelas II, sampai Kereta yang ada Balkonnya di Ujung Rangkaian Kereta guna memanjakan para Penumpang dengan Pemandangan di sekitarnya. Kereta ini juga merupakan salah satu dari Tonggak Kejayaan Staatsspoorwegen setelah kejayaan Eendaagsche Express. Java Nacht Express betul-betul menjadi Pelopor Kereta Malam Jarak Jauh di Indonesia. Namun, Kejayaan dari Java Nacht Express harus terhenti pada saat Jepang mulai masuk dan menduduki Nusantara pada 1942. Layanan Kereta Api yang berada dibawah tangan Staatsspoorwegen semuanya diambil alih oleh Pihak Jepang dan dijadikan sebagai Sarana Kepentingan Militer Jepang."
"Bekas Rangkaian Java Nacht Express yang dijadikan sebagai Kereta Wisata yang diberi nama "Djoko Kendil" (Sumber : Kabar Penumpang)"

"Setelah masa Kemerdekaan, Bekas Rangkaian Kereta Java Nacht Express (SS9000) mulai dikonservasi. Seiring dengan Pertumbuhan Layanan Kereta Api yang kian hari kian pesat, membuat Status dari Rangkaian kereta ini Turun Kasta menjadi Kereta Ekonomi sampai Kereta Penolong. Sampai pada dekade awal 2000an, Bekas Rangkaian Java Nacht Express mulai direvitalisasi oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng, dan dijadikan Kereta Wisata yang diberi nama "Djoko Kendil". Rangkaian ini juga diberi nama baru oleh PT. KAI yaitu "IW 3821" dan "IW 38221". Hingga saat ini, Rangkaian tersebut mulai digunakan sebagai Kereta Wisata di Kota Solo yang diberi nama "Sepur Kluthuk Jaladara" yang mempunyai Relasi dari Stasiun Purwosari - Stasiun Sangkrah (Solo Kota) yang melewati Pusat Kota Solo (Jl. Slamet Riyadi). Anda bisa menaiki dan menyaksikan Sepur Kluthuk Jaladara di Kota Solo pada Hari tertentu saja, karena Sepur Kluthuk Jaladara digunakan sebagai Kereta Wisata yang disewa oleh PT. KAI mulai dengan Harga 3 Juta Rupiah."


Created by : Nalindra Wangsa J

Komentar